Keras Tulang: Apakah Kerasnya Seperti Tulang
Kemudian tanaman tersebut oleh uyut
diambil beberapa batang dan dicuci. Setelah dicuci sampai bersih
langsung direbus dengan takaran 4 gelas teh air mentah menjadi 1 gelas
teh air rebusan tanaman tersebut. Tunggu sampai hangat-hangat kuku baru
diminum. Air rebusan yang diperoleh berwarna hitam pekat seperti air
kopi. Tapi ada yang menarik yaitu, keras tulang yang sudah direbus tidak
dibuang tapi masih bisa dipakai keesokan harinya hingga air hasil
rebusan diperoleh air rebusan berwarna bening.
Setelah minum rebusan pertama, saya mulai
merasakan badan agak enakan dan beberapa jam kemudian saya mulai bisa
buang air kecil. 3 hari kemudian badan terasa ringan dan segar. Selama 3
hari tersebut, warna air kencing saya berubah dari hitam
kecoklat-coklatan sampai bening. Rupanya ada proses pembersihan di dalam
tubuh saya. Uyut mengatakan kalau keras tulang memang cocok buat orang
yang mempunyai masalah di ginjal. Karena selain berfungsi sebagai
antibiotik alami, tanaman ini kalau di alam terbukti akarnya bisa
membelah batu dengan proses alaminya.
Yang menariknya lagi tanaman ini juga
bisa mengatasi orang yang terkena masalah di organ hati terutama yang
terkena liver, hepatitis, lambung dan pencernaan. Tapi dapat juga untuk
menambah stamina karena beberapa kali saya minum air rebusan ini pada
malam hari keesokan paginya badan terasa segar. Memang agak sulit untuk
membuktikannya secara ilmiah dan perlu adanya penelitian tentang khasiat
tanaman ini.
Disamping itu tanaman keras tulang tidak
mudah ditanam di sembarang tempat kecuali di habitatnya yaitu di gunung
Simpai. Beberapa kali saya coba tanam di beberapa tempat termasuk di
rumah maka tanaman ini tidak dapat tumbuh dengan baik bahkan cepat layu
dan mati. Tidak tahu mengapa bisa demikian. Mungkin perlu ada penelitian
kembali tentang lokasi yang tepat secara demografi agar tanaman ini
bisa tumbuh dengan baik.
Demikian tulisan ini dibuat sebagai
tambahan pengetahuan bagi pembaca. Ini membuktikan bahwa Indonesia kaya
akan keanekaragaman hayati. Siapa lagi yang mau melestarikan dan mencari
manfaat kalau bukan kita sebagai anak bangsa pemilik sah bangsa dan
negara Indonesia.
sumber :tumbuhan keras
0 komentar:
Posting Komentar
Beri komentarnya yahh..;)